BAYONETTA ORIGINS : CEREZA AND THE LOST DEMON
PlatinumGames, Nintendo (Nintendo Switch)
BAYONETTA
Ardhazz Gamer
3/17/20235 min read



"Game Action-Adventure Dengan Hack-and-Slash Dalam Combatnya."
Bertahun-tahun sebelum peristiwa Bayonetta Origins, Morgana bertemu dan jatuh cinta pada Raja Peri, Arthur, dan akhirnya melahirkan putranya Lukaon saat tinggal bersamanya di Hutan Avalon. Meskipun semuanya tampak damai untuk sementara waktu, dan setelah melakukan kampanye untuk menyebarkan ketidakpercayaan terhadap Raja Arthur di lingkungan kerajaan peri, Púca mengumpulkan pasukannya dan melakukan kudeta terhadap Arthur. Setelah Arthur terbunuh selama pemberontakan, Morgana menggunakan sihirnya dalam upaya untuk menyelamatkan Lukaon dengan memisahkan jiwanya dari tubuh fisiknya dan menempatkannya di tubuh Serigala Putih agar dia dapat meninggalkan Hutan Avalon.
Akan tetapi, tubuh fisik Lukaon ditangkap oleh pasukan Púca dan disegel di dalam Hutan Avalon. Demi melindungi tubuh Lukaon, Morgana terpaksa menggunakan sihirnya, tetapi karenanya ia keluar dari Hutan Avalon dan tidak dapat memasuki Hutan tersebut. Bertekad untuk membantu putranya dan membalas dendam pada Púca, Morgana memutuskan memilih untuk hidup dalam pengasingan di pinggiran Hutan Avalon sembari menjalankan rencananya. Selama tahun-tahun berikutnya, Morgana menerima dan melatih banyak Penyihir Umbra muda untuk mengasah kemampuan sihir mereka, lalu memanfaatkan mereka agar memasuki Hutan Avalon dengan harapan bahwa dengan mengorbankan Iblis yang mereka panggil, tubuh Lukaon akan terbebas dari segelnya. Namun selama ini, seluruh Penyihir Umbra muda yang dikirimnya akan terjerat dan hilang di Hutan Avalon, yang semakin membuat hati Morgana tersiksa karena putus asa untuk membebaskan anaknya.
Enam ratus tahun sebelum peristiwa Bayonetta pertama, Seorang Penyihir Umbra muda, Cereza diasingkan dari rumahnya karena merupakan anak terlarang dari seorang Lumen Sage yaitu Balder dengan Penyihir Umbra Witch yaitu Rosa, yang menyebabkan ayahnya diasingkan dan ibunya dipenjara. Gadis itu lalu meninggalkan rumahnya dan akhirnya menemukan tempat tinggal Morgana di pinggiran Hutan Avalon. Seperti yang telah dilakukannya pada banyak penyihir muda lainnya, Morgana menerima Cereza, lalu mengajarinya sihir Umbra dengan aturan yang ketat. Selama menjalani kehidupan sehari-hari dan pelatihan, Morgana memperhatikan bahwa perhatian Cereza terus tertuju pada Hutan Avalon. Mengetahui bahwa Cereza belum cukup terampil untuk mengatasi bahaya, Morgana memperingatkan Cereza untuk tidak pernah pergi ke sana, agar peri-peri yang tinggal di sana tidak membawanya pergi.
Pada suatu ketika, saat berlatih, Morgana mengawasi usaha Cereza untuk memanggil Iblis dari Inferno pada malam bulan purnama. Sayangnya, Cereza tidak dapat mengendalikan pemanggilan tersebut, sehingga Morgana dengan dingin mengabaikannya karena dianggap belum siap untuk menggunakan sihir tersebut. Karena ingin membuktikan bahwa gurunya salah, Cereza memutuskan untuk menjelajah ke dalam Hutan Avalon yang terlarang, bersama sosok anak laki-laki misterius yang pernah dilihatnya dalam mimpi, untuk menjadi lebih kuat sehingga kelak dia dapat menyelamatkan ibunya, Rosa, dan membuat Morgana terkesan. Namun di dalam Hutan Avalon, Cereza diserbu oleh sekelompok Peri. Cereza pun melakukan Ritual Pemanggilan Iblis. Meski berhasil memanggil Iblis, nyatanya Iblis itu mencoba menyerang Cereza setelah merasuki tubuh Boneka Kucing milik Cereza untuk bertahan hidup di luar Inferno, akan tetapi ternyata Iblis tersebut tidak dapat melukai pemanggilnya. Bersama makhluk Iblis itu, yang mana Cereza menamainya Cheshire, meski enggan, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk bersama-sama melakukan perjalanan melalui hutan, dengan janji bahwa Cereza dapat menemukan kekuatan yang ia butuhkan untuk menyelamatkan ibunya, Rosa, sekaligus mengirim Cheshire kembali ke Inferno.
Diam-diam, Morgana mengawasi Cereza dan terkesan dengan seberapa jauh Cereza telah berkembang, terutama saat dia mengetahui bahwa Cereza telah berhasil memanggil Cheshire. Sepanjang perjalanan Cereza, Morgana berusaha sebaik mungkin untuk membantu keduanya, dari luar hutan, dengan menggunakan sihirnya untuk memproyeksikan dirinya ke dalam Hutan Avalon.
Keduanya melanjutkan perjalanan mereka, dan bertemu dengan Serigala Putih (Yang di dalamnya terdapat Jiwa Lukaon), sembari menaklukkan makhluk-makhluk berbahaya yang mengintai di Hutan Avalon dan menghancurkan empat Elemental Core yang tersembunyi jauh di dalam semak-semak. Cereza secara bertahap juga mengatasi sifat pemalunya, sementara sikap keras kepala Cheshire akhirnya mulai melunak saat ia mulai mengganggap Cereza sebagai teman sejati. Tiba-tiba, seorang Peri mencoba untuk memikat Cereza ke dalam genggamannya dengan menyamar sebagai ibunya, Rosa. Menyadari hal ini, Cheshire menghancurkan ilusi itu, tetapi kesedihan Cereza atas ibunya menyebabkan dia dan Cheshire bertengkar, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk berpisah. Kemudian, setelah melihat Cheshire ditangkap, Cereza yang merasa khawatir, dengan bantuan Serigala Putih, menjelajah ke Kastil Peri, menyelamatkan Cheshire dan berbaikan dengannya. Lalu mereka bekerja sama untuk mengalahkan penguasa Peri, Púca.
Kemudian, mereka melakukan perjalanan ke bagian terdalam Hutan Avalon, tempat Anak Laki-laki yang dilihat Cereza dalam mimpinya, yaitu Lukaon, menjelaskan bahwa, seperti Cereza, dia juga dikutuk karena menjadi anak dari hubungan Peri dan Penyihir. Cereza yang merasa simpati setuju untuk membantunya, tetapi menjadi bimbang ketika Lukaon menjelaskan bahwa dia membutuhkan Jiwa Iblis untuk membebaskan dirinya dari kutukan. Cereza menolak untuk menyerahkan Cheshire, tetapi Lukaon bersikeras untuk menggunakan Cheshire guna melepaskan dirinya dari kutukan. Untungnya, Cereza berhasil menyelamatkan Iblis itu, meskipun Lukaon berhasil mencuri Kekuatan Elemental yang diperoleh Cheshire dari Core. Cereza dan Cheshire menggabungkan kekuatan mereka dan melawan Lukaon dalam pertempuran untuk mengambil kembali Kekuatan Elemental. Mereka berdua pun berhasil mengalahkan Lukaon.
Namun, tak lama kemudian, Púca kembali untuk membalas dendam bersama sekelompok Pasukan Peri. Cheshire, membawa Serigala Putih yang berisikan Jiwa Lukaon yang lemah, dan Cereza keluar dari Hutan Avalon, sebelum diselamatkan oleh Morgana. Morgana menyelamatkan mereka menggunakan sihir Wicked Weaves, memberikan pukulan mematikan ke Púca. Namun kemudian, Morgana mengetahui kondisi Lukaon yang semakin melemah. Morgana mengungkapkan bahwa dirinya adalah ibu Lukaon dan orang yang bertanggung jawab atas mimpi Cereza yang memohon padanya untuk memasuki hutan. Morgana menjadi marah karena rencananya telah hancur dengan Roh Lukaon yang semakin melemah tanpa pengorbanan Iblis yang diperlukan untuk mengembalikannya ke tubuhnya. Kemarahan Morgana pun mencapai titik puncaknya, ia menyerang Cereza dan Cheshire.
Dengan perasaan patah hati karena telah dimanfaatkan oleh Gurunya sendiri, Cereza pun melawan Morgana bersama Cheshire. Morgana memberikan perlawanan yang kuat, tetapi meremehkan sihir yang telah diasah oleh Cereza yaitu Witch Time. Meski Morgana dalam pertempuran menggunakan kekuatan Iblis yang dikontraknya yaitu Lex Talionis dan membangkitkan Daemon Masquarata, Morgana tetap mampu dikalahkan oleh Cereza dan Ceshire. Lalu Cereza dan Cheshire menyerang dan menghancurkan Umbran Watch milik Morgana, hingga Jiwa Morgana terpisah dari tubuhnya.
Lukaon berterima kasih kepada Cereza karena telah menghentikan ibunya. Ia lalu memeluk Morgana untuk terakhir kalinya sebelum Rohnya menghilang. Namun, seperti nasib semua Penyihir Umbra setelah mereka meninggal akibat terikat kontrak dengan Iblis, Jiwa Morgana terseret ke dalam Neraka Inferno. Tubuh fisik Morgana pun menghilang, meninggalkan bunga violet yang diambil oleh Cereza.
Terbukanya Portal Neraka Inferno tersebut juga digunakan oleh Ceshire untuk kembali ke rumahnya di Neraka Inferno. Sementara itu Cereza, setelah ia bermimpi ibunya, Rosa mendoakan keberuntungan bagi dirinya, kembali memulai petualangannya, keesokan harinya.
Setelah menyelesaikan permainan, skenario bonus akan terbuka setelah Cereza dan Cheshire menghancurkan Inti Elemen Api dari benteng Puca. Jeanne, sahabat Cereza, memasuki Hutan Avalon untuk mencari Cereza. Jeanne bertemu Cheshire, dan bekerja sama untuk menemukan Cereza. Mereka berdua akhirnya bertemu dengan sosok asing yaitu Singularity, antagonis utama dari Bayonetta 3 yang tampaknya terbunuh dalam pertempuran, namun kenyataan yang sebenarnya adalah sebagian dari dirinya kembali ke masa lalu pada detik terakhir, untuk membunuh Cereza dan mencuri Left Eye of Darkness, sebelum Cereza ditakdirkan menjadi Bayonetta. Ketika Jeanne dan Cheshire bertarung dengan Singularity, sekilas Singularity memberi Jeanne penglihatan tentang masa depannya sendiri, di mana Jeanne akhirnya akan menemui ajalnya di tangan Singularity, dan Singularity berjanji untuk membebaskan Jeanne dari nasib itu jika dia meninggalkan Cereza. Namun Jeanne menolak untuk menyerah, dan ia dan Cheshire berhasil mengalahkan dan menghancurkan Singularity serta membebaskan Cereza. Meskipun mengetahui apa yang akan terjadi di masa depannya, Jeanne bersumpah untuk terus menjadi teman yang selalu dapat diandalkan oleh Cereza. (End)


"TOTAL CHAPTER : 13 Chapter + Jeanne's Tale"