DARK SOULS II

"Action-Adventure Souls Role-Playing Game"

Kisah dimulai dengan seorang manusia yang telah terkena kutukan menjadi Undead, yang tidak pernah mati dan tidak pernah dapat mengingat nama dan asal-usulnya, yang pada akhirnya akan menjadi Hollow, makhluk seperti zombie tanpa akal dan tujuan. Mereka juga dikenal dengan sebutan "Bearer of The Curse", Si Pembawa Kutukan. Guna mengakhiri kutukan yang mewabah tersebut dan menghindari Hollowing, dengan arahan dari Emerald Herald yang bertempat di Majula, Si Pembawa Kutukan melakukan perjalanan menuju ke Throne Of Want di Kerajaan Drangleic yang telah runtuh. Akan tetapi agar Shrine of Winter yang merupakan pintu masuk menuju Kerajaan Drangleic dapat terbuka, Si Pembawa Kutukan harus terlebih dahulu mendapatkan empat Great Souls dari para Old Ones, sebutan bagi empat makhluk kuno yang kuat, yang sosok dan namanya telah lama dilupakan. Masing-masing Great Souls tersebut yaitu : Old King Soul, Old Witch Soul, Old Paledrake Soul dan Old Dead One Soul.

Old King Soul merupakan sisa-sisa Lord Soul yang dimiliki Four King (Yang sebenarnya merupakan potongan Lord Soul milik Gwyn Lord of Cinder), yang saat ini dipunyai oleh Old Iron King, makhluk kuno berbentuk iblis bertanduk dan bersayap yang berlokasi di Iron Keep. Old Iron King sebenarnya dahulu adalah raja dari sebuah kerajaan kuno di Iron Keep yaitu The Old Iron Kingdom, sebuah kerajaan yang terbuat dari besi padat. Obsesi Old Iron King untuk menciptakan kerajaan yang kuat dan sulit ditembus selama berabad-abad dengan memanfaatkan kekuatan besi, justru menyebabkan kehancuran bangunan dan kastil kerajaan tersebut. Lama kelamaan, kastil dan bangunan kerajaannya yang terbebani oleh berat besi yang melapisinya, tenggelam ke dalam bumi hingga lava dan api di dalam tanah keluar membakar kerajaan serta dirinya, yang mana saat tubuhnya terlalap api, jiwanya dirasuki oleh iblis yang bersembunyi di dalam api tersebut dan menyatu dengannya. Ketika kerajaannya masih berdiri dan kutukan Undead mulai mewabah, Old Iron King memenjarakan rakyatnya yang terkena kutukan di Huntsman's Copse dan menugaskan Executioner's Chariot untuk menyiksa mereka.

Old Witch Soul merupakan sisa-sisa Lord Soul yang dimiliki Penyihir Izalith, yang saat ini dipunyai oleh The Lost Sinner, Undead yang telah beberapa ratus tahun lamanya mengasingkan dirinya di menara Sinners' Rise. The Lost Sinner memenjarakan dirinya sendiri karena dosa yang dilakukannya. Ia hidup dalam penderitaan dan rasa malu yang konstan. Dengan sisa-sisa Lord Soul yang ditemukannya, ia pernah mencoba untuk menyalakan Api Pertama, namun gagal dan malah menyebabkan kehancuran di kota muasalnya, ia mengasingkan dirinya sendiri di Sinners' Rise sebagai penebusan dosanya.

Old Paledrake Soul merupakan sisa-sisa Lord Soul yang dimiliki Seath the Scaleless (Yang sebenarnya merupakan potongan Lord Soul milik Gwyn Lord of Cinder), yang saat ini dipunyai oleh The Duke's Dear Freja, makhluk kuno berbentuk laba-laba raksasa berkepala dua yang berlokasi di Brightstone Cove Tseldora. The Duke's Dear Freja sebenarnya adalah hewan peliharaan penguasa Brightstone Cove Steldora, Duke Tseldora, yang secara tidak sengaja memakan sisa-sisa Lord Soul milik Seath The Scaleless, hingga memberinya kekuatan.

Old Dead One Soul merupakan sisa-sisa Lord Soul yang dimiliki Gravelord Nito, yang saat ini dipunyai oleh The Rotten yang berlokasi di Black Gulch, Makhluk Kuno mengerikan yang sosoknya terbentuk dari kumpulan Hollow. The Rotten sebelumnya bernama Gryth, seorang raja yang dijuluki The Sunken King. Ia adalah Raja orang-orang Shulva yang menemui ajalnya ketika Sir Yorgh dan Kesatria Drakeblood menyerang kerajaannya. Jasad Gryth dibuang di Black Gulch, dan tanpa disengaja, sisa-sisa Lord Soul Gravelord Nito menghidupkan kembali jiwanya. Gryth kembali hidup dengan wujud makhluk mengerikan yang tubuhnya terbentuk dari kumpulan Hollow.

Setelah berhasil mengalahkan masing-masing Old Ones dan memperoleh Great Souls, Si Pembawa Kutukan membuka gerbang Shrine of Water dan memasuki wilayah Kerajaan Drangleic. Setelah mampu melewati hadangan sisa-sisa prajurit Kerajaan Drangleic yang masih bertahan, ia bertemu dengan Nashandra, Ratu Kerajaan Drangleic. Nashandra mengungkapkan bahwa Raja Vendrick telah gagal dalam menjalankan tugasnya sehingga sejak bertahun-tahun lalu, ia melarikan diri dari kerajaan dan tak pernah kembali. Nashandra memerintahkan kepada Si Pembawa Kutukan untuk menemukan Raja Vendrick dan membunuhnya.

Setelah berhasil mengalahkan masing-masing Old Ones dan memperoleh Great Souls, Si Pembawa Kutukan membuka gerbang Shrine of Water dan memasuki wilayah Kerajaan Drangleic. Setelah mampu melewati hadangan sisa-sisa prajurit Kerajaan Drangleic yang masih bertahan, ia bertemu dengan Nashandra, Ratu Kerajaan Drangleic. Nashandra mengungkapkan bahwa Raja Vendrick telah gagal dalam menjalankan tugasnya sehingga sejak bertahun-tahun lalu, ia melarikan diri dari kerajaan dan tak pernah kembali. Nashandra memerintahkan kepada Si Pembawa Kutukan untuk menemukan Raja Vendrick dan membunuhnya.

Mulanya Si Pembawa Kutukan berkenan melaksanakan perintah Nashandra, namun pada akhirnya ia mengetahui bahwa Nashandra-lah dalang di balik kehancuran Kerajaan Vendrick. Dahulu kala, Vendrick adalah Raja Kerajaan Drangleic, yang mana dengan bantuan saudaranya, Lord Aldia, Drangleic menjadi kerajaan yang makmur. Suatu ketika, Nashandra seorang wanita misterius yang kecantikannya membuat Vendrick luluh dan menjadikannya sebagai ratu pendampingnya, memperingatkan Vendrick tentang ancaman negeri para raksasa di seberang lautan wilayah kerajaannya. Hal ini membuat Raja Vendrick terpengaruh, hingga menyeberangi lautan dan menyerang negeri Raksasa. Dalam peperangan ini, Raja Vendrick memperoleh kekuatan misterius dan tawanan raksasa, yang dibawanya ke Drangleic dan melakukan eksperimen pada mereka. Kekuatan misterius dan eksperimen mengerikan yang dilakukan Vendrick terhadap para tawanan dari negeri raksasa membuahkan hasil berupa makhluk raksasa bernama Golem. Raja Vendrick lalu menciptakan berbagai jenis Golem untuk memperkuat Kerajaan Drangleic. Beberapa tahun kemudian, Giant Lord yang merupakan raja di negeri raksasa, menyerbu Kerajaaan Drangleic untuk membalas kekalahannya. Perang antara para raksasa dan pasukan Kerajaan Drangleic tersebut berlangsung dalam beberapa generasi, yang pada akhirnya berakhir dengan kekalahan Raja Vendrick dan runtuhnya kerajaannya.

Setelah runtuhnya Kerajaan Drangleic, Raja Vendrick mulai menyadari tentang muslihat Nashandra yang ternyata telah memprediksi kehancuran Drangleic sebelumnya dan memiliki maksud tersembunyi dengan memanfaatkan Vendrick untuk menyerang tanah Raksasa. Nashandra mempunyai keinginan menguasai Throne of Want yang terhubung dengan kekuatan Api Pertama, untuk kepentingannya sendiri. Raja Vendrick bereaksi cepat dengan menugaskan Throne Watcher dan Throne Defender untuk menjaga takhta Throne of Want. Dia kemudian mengasingkan diri ke Undead Crypt, tempat dimana dia pada akhirnya menjadi Hollow, untuk menjaga agar King's Ring miliknya dan jiwanya tidak direbut oleh Nashandra. Yang mana King's Ring harus digunakan untuk membuka gerbang menuju Throne of Want. Berdasarkan fakta yang akhirnya ia ketahui tersebut, Si Pembawa Kutukan berbalik melawan Nashandra. Setelah mengalahkan Penjaga Undead Crypt, Velstadt Royal Aegis, Si Pembawa Kutukan mampu menemukan Raja Vendrick yang telah berubah menjadi Hollow, yang berputar-putar di tempat pengasingannya tersebut dengan pandangan kosong, tanpa arah dan tujuan. Si Pembawa Kutukan membiarkannya dan pergi meninggalkannya sembari membawa King's Ring yang terdapat di ruangan tersebut.

Ia mengunjungi Lord Aldia, saudara Raja, yang memberinya arahan untuk menemui Ancient Dragon di Dragon Shrine, yang mana dari Naga Kuno raksasa tersebut, Si Pembawa Kutukan memperoleh "The Ashen Mist Heart", yang dapat digunakan untuk kembali ke masa lalu melalui ingatan orang yang telah mati. Si Pembawa Kutukan pun mengakses ingatan Giant Lord yang di masa itu telah meninggal dunia, ia memasuki "Memory of Jeigh" untuk kembali ke masa peperangan antara raksasa dengan pasukan Kerajaan Drangleic. Si Pembawa Kutukan menghadapi Giant Lord, mengalahkannya dan mendapatkan Giant's Kinship, yang juga merupakan kunci untuk dapat menduduki takhta Throne of Want. Sebelum menuju gerbang masuk takhta Throne of Want, Si Pembawa Kutukan menemui Emerald Herald yang memberitahunya tentang asal-usul Nashandra. Dahulu kala, makhluk purba bernama Manus Father of The Abyss (Boss terakhir yang muncul di DLC Artorias of The Abyss dalam game Dark Souls Remastered), berhasil dikalahkan oleh Chosen Undead yang legendaris. Manus terlahir kembali, sebagian kecil dari dirinya berwujud humanoid perempuan yang berparas menawan, yaitu Nashandra.

Dengan mengenakan King's Ring, ketika memasuki gerbang dan menuju ke takhta Throne of Want, Si Pembawa Kutukan dihadang oleh dua prajurit penjaga takhta yaitu Throne Watcher dan Throne Defender. Si Pembawa Kutukan berhasil mengalahkan mereka berdua. Lalu tiba-tiba muncul Nashandra, yang diam-diam turut memasuki gerbang takhta Throne of Want, ia menampilkan wujud aslinya yang begitu mengerikan, menantang Si Pembawa Kutukan untuk memperebutkan takhta, namun Si Pembawa Kutukan berhasil mengalahkannya.

Di akhir cerita, Si Pembawa Kutukan mengenakan Giant's Kinship, menuju takhta Throne of Want, mendudukinya sehingga membuatnya menjadi raja terpilih menggantikan Raja Vendrick. Takhta Throne of Want tersebut terhubung dengan kekuatan Api Pertama, Si Pembawa Kutukan menggunakan kekuatannya untuk menyalakan nyala Api Pertama dan menghapus kutukan Undead untuk sementara. (End)

"LIST BOSS : The Last Giant. The Pursuer. Skeleton Lords. Royal Rat Vanguard. The Rotten. Scorpioness Najka. Prowling Magus. Ruin Sentinels (Alessia, Risse, Yahim). The Lost Sinner. Covetous Demon. Mytha the Baneful Queen. Smelter Demon. Old Iron King. The Duke's Dear Freja. The Dragonriders. Looking Glass Knight. Demon of Song. Velstadt, The Royal Aegis. Guardian Dragon. Giant Lord. Throne Watcher & Throne Defender. And ENDING BOSS : Nashandra."