MONSTER HUNTER WILDS

CAPCOM (Playstation, Xbox, Steam)

MONSTER HUNTER

Ardhazz Gamer

2/28/20254 min read

"Action-Adventure Role-Playing Game"

"LIST MONSTER BOSS : Chatacabra, Quematrice, Lala Barina, Congalala, Balahara, Alpha Doshaguma, Uth Duna, Rompopolo, Rey Dau, Nerscylla, Hirabami, Ajarakan, The Black Flame, Doshaguma (2nd), Rathalos, Guardian Arkveld, Jin Dahaad, Guardian Ebony Odogaron, Xu Wu, Guardian Arkveld (2nd), And ENDING MONSTER BOSS : Zoh Shia."

"TOTAL CHAPTER : 6 Chapter (3 Main Story Chapter + 3 Endgame Chapter)"

Sekelompok penjelajah yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Guild Hunter, Fabius, menemukan seorang anak laki-laki bernama Nata, yang tidak sadarkan diri dan terluka di gurun. Nata mengaku berasal dari Forbidden Lands, wilayah Old World yang belum pernah dipetakan, dan terisolasi selama lebih dari dua ribu tahun. Karena cuaca yang tidak bersahabat dan banyaknya monster di sana, mereka yang tinggal di luar Forbidden Lands percaya bahwa wilayah itu tidak dapat dihuni, hingga Nata muncul dan menjelaskan bahwa klannya di Forbidden Lands diserang dan membutuhkan bantuan.

Nata mengaku bahwa dia dan klannya, Keepers, diserang oleh "White Wraith", Monster yang sebelumnya dianggap punah. Mendengar hal ini, Fabius memanggil Hunter yang baru dipromosikan yaitu Ardhazz Ardhazz untuk melindungi Nata dan mengantarnya kembali ke tempat klannya di Forbidden Lands. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, karena tidak adanya informasi tentang lokasi para Keepers saat ini setelah desanya dihancurkan oleh White Wraith, dan Hunter Ardhazz juga harus berurusan dengan White Wraith yang telah menjadi Monster Legenda! Dalam perjalanannya, beberapa orang akan menemani Hunter Ardhazz dan Nata, yaitu: Gemma, seorang Blacksmith. Alma, seorang Guild Handler. Olivia, seorang Hunter Veteran. Erik, seorang Botanist. Dan Werner, seorang Blacksmith lainnya. Hunter Ardhazz dan Kelompoknya dikenal sebagai Unit Avis karena kelihaian mereka dalam menunggangi Seikret. Sepanjang perjalanan, mereka belajar lebih banyak tentang kehidupan di Forbidden Lands, termasuk melawan monster dan menemukan asal-usul monster yang menghuni Forbidden Lands.

Pada akhirnya, Nata dapat menemukan Klannya yaitu The Keepers, yang bersembunyi di reruntuhan Wyveria, sebuah peradaban kuno yang juga bertanggung jawab atas terciptanya sekelompok monster kuat yang dikenal sebagai Guardians. Arkveld adalah salah satu Monster Guardian, yang dikenal sebagai White Wraith, Monster legendaris yang menyerang dan menghancurkan desa klan Keepers!

Para Ancient Keepers mendapatkan bahan bakar dari zat mineral yang disebut Wyvern Milk (Wylk) dan menciptakan teknologi yang disebut Dragontorch, dengan tujuan membuat Forbidden Lands tetap subur dan terjaga keseimbangannya. Namun rupanya, selain mengandung manfaat, Dragontorch tersebut juga memiliki efek yang buruk! Nata dan Unit Avis akhirnya bertemu dengan Monster Guardian Arkveld, yang tampak dikelilingi oleh tumpukan bangkai monster. Alma berpendapat bahwa Arkveld telah menjadi spesies yang agresif dan menjadi predator yang buas. Meski Nata bersikeras untuk mencegahnya, tetapi Alma memutuskan bahwa Guardian Arkveld harus dibunuh agar tidak menimbulkan kekacauan di Forbidden Lands. Alma memberi izin kepada Hunter Ardhazz untuk melakukannya. Hunter Ardhazz pun terlibat pertempuran sengit melawan Arkveld, hingga akhirnya Guardian Arkveld pun mampu dikalahkan!

Setelah mengalahkan Monster Guardian Arkveld, Nata meminta Hunter Ardhazz dan kelompoknya untuk membawanya ke lokasi Dragontorch berada, setelah memastikan bahwa Arkveld telah dipengaruhi oleh energi Dragontorch yang menyebabkan Monster Guardian tersebut mengamuk. Dengan mengikuti Catatan Ancient Keeper, mereka akhirnya menemukan jalan menuju ke lokasi Dragontorch berada. Meski begitu, sesampainya di lokasi tersebut, mereka menemukan seekor Monster sedang melilit Dragontorch. Mereka kembali ke reruntuhan Wyveria, untuk menjelaskan situasinya, dan Tasheen serta Allhearken dari Klan Keepers mengidentifikasi monster itu sebagai Zoh Shia, salah satu Monster Guardian lainnya. Meskipun monster itu sedang tertidur, namun kekuatan monster tersebut meningkat pesat akibat energi dari Dragontorch.

Hunter Ardhazz dan kelompoknya berdiskusi dengan Tasheen serta Allhearken, mempertimbangkan untuk menyingkirkan Zoh Shia dan menghancurkan Dragontorch, karena tahu bahwa situasi tersebut dapat mengancam Forbidden Lands. Tasheen mengungkapkan bahwa liontin yang dikenakan Nata di lehernya adalah kunci untuk menghancurkan Dragontorch, karena dulunya ayah Nata-lah yang bertugas untuk merawat Dragontorch. Tetapi karena ayah Nata meninggal dunia ketika desa mereka diserang oleh White Wraith, maka Dragontorch saat ini menjadi tanggung jawab Nata.

Percaya bahwa itu adalah kehendak ayahnya, Nata memutuskan untuk membawa liontin itu ke hadapan Zoh Shia, dengan ditemani oleh Unit Avis. Mereka pun tiba di lokasi Dragontorch berada, dan ketika Nata mencengkeram liontinnya lalu berjalan menuju ke Dragontorch, Hunter Ardhazz mencegahnya. Hunter Ardhazz memutuskan untuk mengalahkan Zoh Shia dan menghancurkan Dragontorch dengan senjata yang ia miliki!

Pada akhirnya Zoh Shia mampu dikalahkan oleh Hunter Ardhazz dan Dragontorch pun hancur. Nata kembali ke Klannya, dan Tasheen menyambutnya, sembari terkejut menemukan liontin yang dimiliki Nata masih utuh. Tasheen berterima kasih kepada Hunter Ardhazz dan Kelompoknya atas bantuan mereka menyelamatkan Forbidden Lands.

Dalam adegan pascakredit, kabar tentang aktivitas Unit Avis terdengar oleh Pemimpin Guild Hunter, Fabius di Akademi Hunter. Fabius pun memutuskan untuk mendirikan pangkalan operasi di Forbidden Lands. Ia mengarahkan para Hunter untuk melakukan penelitian di wilayah tersebut. Dalam waktu singkat, mereka memastikan bahwa Virus Frenzy telah menyebar, menciptakan varian monster yang lebih berbahaya di Forbidden Lands! Setelah Guild Hunter menetap di wilayah tersebut, mereka pun berbaur dengan kelompok-kelompok lainnya di Forbidden Lands. Akhirnya, mereka membentuk hubungan diplomatik dengan bantuan Nata, bertukar pengetahuan dan sumber daya secara bebas.

Hancurnya Dragontorch meski tidak sepenuhnya mempengaruhi keseimbangan di Forbidden Lands, tetapi memiliki efek yang mendalam pada ekosistemnya. Musim-musim yang sebelumnya dapat diprediksi di Forbidden Lands menjadi kacau dan tidak terkendali, seringkalinya berubah secara tiba-tiba dan acak. Kekacauan Musim di Forbidden Lands tersebut dapat mengubah lanskap setiap wilayah secara drastis. Tidak hanya mengubah kondisi material saat menjelajahinya, tetapi juga monster yang menghuninya dan sumber daya yang tersedia! (End)