RED DEAD REDEMPTION 2
Rockstar Games (Playstation, Xbox, Steam)
RED DEAD REDEMPTION
Ardhazz Gamer
10/26/20184 min read



"Game Open-World Western Action-Adventure Third-Person Dengan Shooter Style"
Setelah perampokan yang gagal di sebuah kapal feri pada tahun 1899, Dutch Van der Linde, Arthur Morgan dan kawanannya terpaksa meninggalkan simpanan uang mereka yang besar dan melarikan diri dari Blackwater. Lalu mereka berencana untuk mendapatkan cukup uang untuk melarikan diri dari hukum dan pensiun dari merampok. Untuk memuluskan rencana mereka, Dutch dan kawanannya merampok kereta milik Cornwall yang menyewa Agen Detektif Nasional, Pinkerton untuk menangkap mereka. Selama kawanannya melakukan perampokan untuk mendapatkan cukup uang, Dutch terus menerus berjanji bahwa perampokan berikutnya akan menjadi yang terakhir bagi mereka.
Setelah baku tembak dengan anak buah Cornwall di Valentine, Dutch dan kawanannya pindah ke Lemoyne, di mana mereka secara bersamaan bekerja sama dengan kelompok Gray dan kelompok Braithwaite dalam upaya untuk mengubah mereka melawan satu sama lain. Meski begitu pada akhirnya kedua kelompok itu mengkhianati mereka: Kelompok Gray membunuh beberapa kawanan Dutch dan Kelompok Braithwaite menculik dan menjual Jack ke Angelo Bronte.
Dutch dan kawanannya membalas dendam dengan menghancurkan kedua kelompok tersebut sebelum mengambil Jack dari Bronte, yang menawari mereka kerjasama, tetapi pada akhirnya Bronte mengkhianati mereka. Dutch membalasnya dengan menculik Bronte dan memberikannya pada buaya sebagai makanan. Kesadisan Dutch ini membuat Arthur Morgan terganggu.
Dutch dan kawanannya merampok bank di Saint Denis, tetapi agen Pinkerton campur tangan. Mereka membunuh Hosea dan menangkap John. Namun, Dutch, Arthur, Bill, Javier, dan Micah berhasil melarikan diri dari kota, dengan kapal, mereka menuju Kuba. Tapi, badai menenggelamkan kapal, hingga Dutch dan kawanannya terdampar di pulau Guarma, di mana mereka terlibat dalam perang antara Kelompok Fussar pemilik perkebunan gula dengan penduduk lokal yang diperbudak. Setelah membantu kaum revolusioner membunuh Alberto Fussar dan kelompoknya, Dutch dan kawanannya kembali ke Amerika Serikat dan bersatu kembali dengan anggota lainnya.
Dutch terobsesi untuk melakukan satu pencurian besar yang terakhir, namun ia meragukan kesetiaan Arthur, karena Arthur tidak mematuhinya dengan membebaskan John Marston lebih awal dari yang direncanakan, sehingga ia menunjuk Micah Bell sebagai orang kepercayaannya menggantikan Arthur. Arthur menjadi khawatir bahwa Dutch bukan lagi orang yang dia kenal, karena ia merasa Dutch menjadi picik, meninggalkan cita-cita mereka untuk pensiun, dan membunuh Cornwall.
Namun Arthur sedang sekarat, dia didiagnosis menderita tuberkulosis. Arthur merenungkan cara untuk melindungi anggota lainnya setelah kematiannya. Arthur menyarankan John untuk melarikan diri dari Kamp Dutch bersama Abigail Roberts dan Jack, dan ia secara terbuka menentang Dutch. Ketika agen Pinkerton menyerang kamp, Dutch menjadi paranoid bahwa seseorang dari anggota mereka bekerja sebagai informan. Beberapa anggota menjadi kecewa dan pergi, sementara Dutch dan Micah mengatur strategi untuk rencana perampokan terakhir pada Kereta yang membawa gaji tentara.
Kepercayaan Arthur terhadap Dutch hancur ketika dia meninggalkan Arthur di kereta, meninggalkan John untuk mati, dan menolak untuk menyelamatkan Abigail ketika dia diculik agen Pinkerton. Arthur dan Sadie Adler menyelamatkan Abigail dari Andrew Milton, salah satu agen senior Pinkerton. Sebelum Abigail membunuhnya, Milton sempat menyebutkan fakta bahwa Micah-lah yang sebenarnya berkhianat kepada kawanan Dutch, karena ia merupakan informan Pinkerton. Arthur kembali ke kamp dan secara terbuka menuduh Micah berkhianat. Dutch, Bill, Javier, dan Micah menyerang Arthur dan John, yang ternyata tidak terbunuh dan berhasil kembali ke kamp, tetapi ketegangan itu pecah saat agen Pinkerton menyerang.
Dalam kondisi yang lemah akibat penyakitnya, Arthur membantu pelarian John dengan menghalang-halangi agen Pinkerton. Micah menyergap Arthur, dan Dutch ikut campur dalam perkelahian mereka. Arthur meyakinkan Dutch untuk meninggalkan Micah, yang mana pada akhirnya Micah pun turut pergi, meninggalkan Arthur yang sekarat. Beberapa saat kemudian, saat matahari terbit, Arthur Morgan akhirnya menyerah pada penyakitnya dan meninggal dunia.
Delapan tahun kemudian, pada tahun 1907, John Marston dan keluarganya, Abigail dan Jack, mencoba menjalani kehidupan yang jujur. Mereka mendapatkan pekerjaan di sebuah peternakan, dimana John menolong majikannya dengan melawan sekelompok penjahat yang mengancam. Percaya bahwa John belum mampu lepas dari cara dan kehidupan lamanya, Abigail bersama Jack memutuskan pergi meninggalkan John. Meski diliputi kesedihan, John tetap gigih bekerja untuk membuktikan kepada Abigail bahwa dirinya telah berubah.
John mengambil pinjaman dari bank untuk membeli sebuah peternakan. Dan kembali bertemu dengan kawanan lamanya di kelompok Dutch yaitu Paman, Sadie Adler dan Charles Smith. Ia membangun rumah baru dan melamar Abigail saat dia mampu meyakinkannya untuk kembali.
Setelah itu, John mengetahui fakta bahwa Micah Bell masih hidup dan membentuk kelompoknya sendiri. John, Sadie, dan Charles menyerang kamp Micah dan kelompoknya untuk membalaskan dendam Arthur, dan mereka bertemu Dutch disana. John berusaha untuk menyadarkan Dutch bahwa Micah-lah pengkhianat yang sebenarnya, puncak ketegangan terjadi ketika Dutch menembak Micah dan ia bergegas pergi, membiarkan John membunuh Micah dan mengklaim simpanan uang dari Blackwater yang dibawa oleh Micah dan kelompoknya, untuk melunasi hutangnya kepada bank. John Marston kemudian menikahi Abigail dan mereka memulai hidup baru di peternakan mereka bersama Jack dan Paman. Setelah beberapa bulan tinggal di rumah John, Sadie dan Charles pun memutuskan pergi.
Adegan terakhir dalam game menunjukkan Edgar Ross, salah satu agen senior Pinkerton, yang saat itu telah diangkat menjadi direktur badan penegakan hukum federal, Bureau Of Investigation (BOI), bersama rekan agennya, Archer Fordham, menemukan mayat Micah Bell di tempat persembunyiannya di Gunung Hagen. Ini membuat mereka memburu si pembunuh. Kedua agen tersebut terlihat pergi ke berbagai kota dan lokasi, mewawancarai sejumlah orang. Setelah melalui Valentine dan Rhodes, mereka berhasil melacak pelakunya, yang mana mengarah ke John Marston. Mereka berdua menuju ke peternakan John di Beecher's Hope, di mana mereka melihatnya mengajari Jack cara merawat kuda. Setelah beberapa saat mengamati, Ross dan Fordham pergi dan merencanakan langkah selanjutnya. (End)

